BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayam petelur
adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya.
Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang
ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun
ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah
seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat
diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi
tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal
dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam
petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga
kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan
seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang
ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat
baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan
ayam petelur unggul.
Menginjak awal
tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan
masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain
selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang
Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di
Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut
ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam
orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan
sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni).
Ayam yang
pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur
white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati
orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode
1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang memang khusus
untuk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai
menjamur pula..
Ayam kampung
memang bertelur dan dagingnya memang bertelur dan dagingnya dapat dimakan,
tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai ayam dwiguna secara
komersial-unggul. Penyebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras
petelur dwiguna ini memang berbeda jauh. Ayam kampung dengan kemampuan adaptasi
yang luar biasa baiknya. Sehingga ayam kampung dapat mengantisipasi perubahan
iklim dengan baik dibandingkan ayam ras. Hanya kemampuan genetisnya yang membedakan
produksi kedua ayam ini. Walaupun ayam ras itu juga berasal dari ayam liar di
Asia dan Afrika.
Pengembangan
usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil.
Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g
yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani
(www.litbang.deptan.co.id). Hal itu berarti target konsumsi protein hewani
sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani
penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah
dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
Dalam dunia peternakan,
kita tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja diternakan untuk dihasilkan
daging atau telurnya, karena sudah banyak peternakan ayam yang menyebar
diseluruh Indonesia bahkan sampai diluar negeri, baik peternkan pabrik ataupun
peternakan individu. Seperti pada peternakan ayam petelur yang kami kunjungi,
yang dimana peternakan tersebut dimiliki individu. Adapun nama pemiliknya yaitu
Rochman Hadi, peternakan ini terletak di daerah Jalan Klogeng Gribig No 22.
Ayam itu sendiri terbagi
ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan ayam jenis petelur. Ayam jenis
pedaging, pastinya dibudidayakan karena untuk dihasilkan daging dalam jumlah
yang banyak dengan kualitas yang baik, sedangkan ayam petelur dibudidayakan
untuk dihasilkan telur dengan jumlah yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam
beternak, kita perlu memperhatikan mulai dari pakan, kandang, penyakit serta
pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya, vaksinasi dan sebagainya.
Kami melakukan kunjungan
atau observasi ke peternak dengan maksut untuk mengetahui situasi dalam
membudidayakan ternak khususnya komoditi ayam petelur, yang dipilih oleh
peternaknya tersebut. Ayam Petelur tersebut dipilih untuk dijadikan pilihan
dalam beternak karena dirasa ayam petelur tersebut mampu untuk menghasilkan
telur dalam jumlah yang cukup dengan waktu yang cepat. Sehingga peternak
tersebut memilih komoditi ayam petelur untuk diternakan.
Dalam hal kandang yang
perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari
pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan pemasaran. Selain itu yang
perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang
yang dipakai, memperhatikan sanitasi,
sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah
ternak yang dihuni didalamnya.
Dalam hal penyakit pada
ayam petelur juga perlu diperhatikan karena sangat penting juga dalam hal
mengawinkan ternaknya, agar anakannya yang dihasilkan nanti dalam kulaitas yang
baik. Penyakit pada ayam umumnya sama, yaitu diantaranya penyakit tetelo, pilek
atau flu, cacar ayam dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari karya tulis ini, yaitu :
1.
Apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
budidaya ayam petelur?
2.
Apa saja faktor yang mempengaruhi wirausaha di
bidang budidaya unggas petelur?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari penulisan karya tulis ini, yaitu :
1.
Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam budidaya ayam petelur.
2.
Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
wirausaha di bidang budidaya unggas petelur.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat
dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu :
1.
Bagi masyarakat, diharapkan agar memahami secara
baik tentang budidaya unggas petelur ini supaya mereka yang ingin memulai usaha
di bidang ini dapat memperkecil kemungkinan kerugian.
2.
Bagi siswa, diharapkan agar dapat menerapkan karya
tulis ini dalam kehidupan sehari-hari untuk serta dapat mengembangkan karya
tulis ini menjadi inovasi-inovasi yang lebih menarik.
3.
Bagi guru, diharapkan agar dapat memberikan
informasi mengenai budidaya unggas petelur ini dalam proses belajar mengajar
agar tercipta pembelajaran yang bermanfaat.
A. Apa itu “budidaya unggas petelur”
Budidaya unggas petelur
merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan
untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya uggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan.
Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang di butuhkan dalam
budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus
dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayampetelur adalah
jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.
1. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri
dari kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.
A.
Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas.
Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran,
memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta
memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga
berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang
sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya
dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke
kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakkan dalam
bangunan kandang, jika seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery
dapat dibuat dari kawat, kayu atau bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga
telur dapat mengelinding keluar dari kandang battery. Biaya oembuatan kandang
battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:
·
Memudahkan mengambil dan
mengumpulkan telur
·
Menghindari kerusakan
telur dari unggas
·
Memperoleh telur yang
bersih dari kotoran unggas
·
Menghindari kanibalisme
antarunggas
B.
Peralatan kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralata seperti di bawah tempat makan,
minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum
sehinnga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada
kandang battery sudah cukup menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari
bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
C.
Bibit ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang
digunakan disebut DOC/ ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:
1. Anak ayam berasal dari induk yang sehat
2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
4. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
5. Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
6. Tidak ada letajan tinja diduburnya
D.
Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah
lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan
mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan
sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil
pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi
dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum
diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai,
dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar,
protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan
ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai dibeli di toko pakan ternak.
E.
Obat-obatan, vitamin,
dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang
sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita
oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, julah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan
unggas, sedangkan hormon pertubuhan berfungsi untuk menpercepat pertumbuhan
unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam
jumlah yang cukup.
F.
Peralatan panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen.
Disamping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang
dihasilkan tidak pecah dan ruak. Peralatan panen adalah wadh untuk mengumpulkan
telur yang telah dipanen.
2. Teknik Budidaya Unggas Petelur
Kegiatan
budidaya unggas petelur meliputi:
a. Penyediaan Kandang
b. Penyediaan bibit
c. Pemeliharaan
d. Panen
e. Pasca panen
B. Seputar Mengenai Perencanaan Wirausaha di Bidang
Budidaya Unggas Petelur
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum kita
melakukan suatu kegiatan wirusaha adalah melakukan perencanaan usaha.
Perencanaan wirausaha merupakan titik tolak dari pencapaian sebuah tujuan atau
proses kerja fikir dan rasa dalam menentukan bagaimana cara bertindak untuk
mencapai tujuan. Perencanaan usaha ini menyangkut pembuatan keputusan
tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan
siapa yang akan melakukannya. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat ditentukan
oleh faktor perencanaan usaha. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat
ditentukan oleh faktor perencanaan usaha. Oleh karena itu, perencanaan usaha
hendaklah dibuat/disusun sebaik mungkin.
Manfaat dari perencanaan wirausaha adalah sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sebuah rencana wirausaha akan
membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat
sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan masalah
masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan dapat
terpecahkan..Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum
memulai wirausaha, yaitu:
1. Menentukan Jenis Ternak
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan untuk
mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk
sudah ditentukan, dan manajemen sudah disiapkan , maka langkah pertama yang
harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk
peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang
dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang
telah kita buat.
Berdasarkan pengalaman survei pasar yang dilakukan pada
pembelajaran sebelumnya, dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan.
Pilih jenis unggas yang produk budidayanya laku dipasaran atau pilih produk
yang kompetitornya lebih sedikit. Salah satu hewan petelur yang memenuhi
kriteria tersebut adalah Puyuh.
Banyak sekali alasan mengapa beternak burung puyuh
semakin digemari di Indonesia. Selain daging dan telurnya yang dapat
dikonsumsi, kotoran burung puyuh bahkan banyak dicari para petani dan peternak
ikan. Kandungan protein serta nitrogen yang tinggi ternyata dapat menyuburkan
tanah dan pakan yang bergizi. Ada beberapa keunggulan wirausaha burung puyuh
yang menguntungkan, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Permintaan telur puyuh yang tinggi serta harga dipasaran juga menguntungkan peternak puyuh, serta masih terjadi kekurangan pasokan telur puyuh.
- Harga telur puyuh cenderung naik dari waktu ke waktu.
- Daging puyuh juga mulai dilirik pengusaha kuliner. Rasanya yang lezat dan bertekstur lembut membuat daging puyuh digemari. Hal ini sebagai alternatif jika nantinya putuh sudah kurang maksimal bertelur.
- Sebagai unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur, puyuh mulai bertelur saat berumur 45 hari. Masa produktif puyuh berlangsung sekitar 18 bulan.
- Untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas. Jika beternak ayam membutuhkan luas lahan sekitar 100 m2 untuk memelihara 1.000 ekor, maka untuk 1.000 ekor puyuh hanya membutuhkan luas lahan sekitar 12 m2.
- Dibandingkan dengan unggas lain, puyuh tidak mengidap terlalu banyak penyakit. Vaksin yang diberikan cukup ND-Lasota dan AI.
2. Menentukan Lokasi Kandang
Kandang merupakan bagian penting dalam usaha ternak puyuh petelur, kandang
digunakan untuk puyuh yang sudah siap untuk bertelur dan puyuh yang masih perlu
untuk dirawat dan dipelihara hingga siap bertelur. Calon peternak juga perlu
untuk memperhatikan tempat yang akan dijadikan tempat pembuangan kotoran burung
puyuh agar tidak menjadi sumber bau yang kurang menyenangkan bagi lingkungan
sekitar.
Kandang yang baik untuk digunakan dalam cara budidaya burung puyuh haruslah
terjaga suhunya yaitu berkisar pada 20°C hingga 25°C dengan kelembapan sekitar
30% hingga 80%. Saluran air dan suplai listrik juga sangat penting untuk
diperhatikan. Kandang burung puyuh membutuhkan listrik untuk menyalakan lampu
dan menjaga suhu kandang. Didalam cara beternak burung puyuh yang benar, selama
musim penghujan dibutuhkan lampu 25 hingga 40 watt di siang hari dan 40 hingga
60 watt di malam hari. Ukuran dan tata letak untuk kandang juga perlu untuk
diperhatikan.
3. Menentukan Skala Usaha
Menentukan skala usaha berarti menentukan jumlah
hewan puyuh yang akan dipelihara agar bisnis bisa berjalan secara kontinu dan
menguntungkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan
usaha puyuh petelur sebagai berikut.
- Modal yang tersedia. Jumlah ternak yang akan dipelihara, tergantung besarnya modal yang dimiliki. Semakin besar modal (uang), semakin banyak pula ayam yang dapat dipelihara, asalkan faktor-faktor lain mendukung.
- Ketersediaan lahan. Jika menghendaki beternak dengan kandang pribadi, perlu membangun kandang terlebih dahulu.
- Kapasitas kandang dan perlengkapan. Jika kandang sudah tersedia, kapasitas kandang dan jumlah perlengkapan menentukan skala usaha.
- Efisiensi biaya produksi. Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan penggunaan bahan yang lainya.
- Kebutuhan atau permintaan pasar. Pasar merupakan faktor penting dalam menentukan skala usaha. Percuma memelihara puyuh dalam jumlah besar jika tidak bisa memasarkan. Peliharalah puyuh sesuai dengan permintaan pasar. Suplai yang melebihi permintaan dapat mengakibatkan harga jatuh.
Selanjutnya lakukanlah analisis biaya yang
diperlukan dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur. Komponen
biaya produksi dalam usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala
wirausaha. Semakin besar skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang
dibutuhkan.
Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas
biaya tetap dan tidak tetap. Biaya tetap terdiri atas biaya pembuatan kandang
dan pembelian peralatan kandang, sedangkan biaya tidak tetap terdiri atas biaya
bibit, pakan, dan obat-obatan. Berikut ini analisa usaha
budidaya puyuh petelur skala rumah tangga ( sekitar seribu ekor) dengan luas
lahan 20 m persegi dan waktu yang digunakan untuk mengelola sebanyak 30 menit
hingga satu jam.
No.
|
Jenis Biaya
|
Harga Biaya
|
Banyaknya
|
Total
|
Biaya Tetap
|
||||
1.
|
Sangkar produksi.
|
@ Rp 600,000
|
5 Unit
|
Rp 3,000.000
|
2.
|
Puyuh betina siap bertelur
|
@ Rp. 9,000
|
1.000 ekor
|
Rp 9.000.000
|
3.
|
Pakan selama 30 hari
|
@ Rp 5.600
|
20 kg/hari
|
Rp 3.360.000
|
Jumlah
|
Rp 15.360.000
|
|||
Biaya Tidak Tetap (Biaya per hari)
|
||||
4.
|
Pakan harian
|
@ Rp 5.600
|
22 kg
|
Rp 123.200
|
5.
|
Biaya lain (Obat = 20%)
|
@ Rp. 9,000
|
1.000 ekor
|
Rp 12.300
|
Jumlah
|
Rp 135.500
|
|||
Pendapatan (Produksi 75-80%)
|
||||
6.
|
Telur
|
@ Rp. 280
|
775 butir
|
Rp 217.000
|
Pendapatan - Biaya = 217.000 - 135.500 = 81.500 - 12.300 = Rp. 69.200
|
||||
BEP = Rp. 15.360.000 : Rp. 69.200 = 221 hari atau 7,4
bulan (Saat ini Puyuh mampu dipelihara hingga 18 Bulan Sudah
Tercapai Break Event Point (titik Balik Modal)
|
BAB III
Metodelogi Penulisan
A.
Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan oleh penulis pada karya tulis ini adalah
deskriptif analisis, yakni dengan mendeskripsikan dan mengkaji mengenai problematika budidaya unggas
petelur dan perencanaan wirausaha di bidang budidaya unggas petelur dalam
peternakan ayam petelur.
B.
Waktu dan Tempat
Penulisan
Penulisan dilakukan pada bulan Juli 2016 dan bertempat di SMA Plus
Negeri 2 Banyuasin III.
C.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalahdengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku
dan internet. Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar lebih lengkap.
Data-data diperolah melalui media cetak, seperti buku-buku dan media elektronik
seperti melalui internet.
D.
Metode Analisis Data
Pada metode analisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif, yaitu memperoleh data-data dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
seperti buku-buku dan
media massa yaitu internet.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Apa saja yang dapat menyebabkan keberhasilan dan
kegagalandalam budidaya ayam petelur?
Faktor Penentu Keberhasilan
Beberapa hal yang menjadi faktor
keberhasilan dalam usaha ternak ayam ras petelur adalah sebagai berikut.
1. Sifat ayam petelur biasanya memerlukan suasana tenang,
pencahayaan yang cukup dan perlakuan dari petugas kandang yang hati-hati.
2. Ayam ras sangat sensitif terhadap perubahan manajemen
baik dalam hal pakan, tenaga kerja maupun lingkungan sekitar, sehingga
memerlukan pengawasan yang ketat.
3. Perubahan secara mendadak yang tidak diinginkan ternak
akan dapat menurunkan produksi telur sampai 50 %.
4. Menghadapi pasar yang semakin mengglobal, persaingan
yang kemungkinan datang berasal dari negara lain, sehingga perlu diwaspadai.
5. Pola konsumsi masyarakat sering fluktuatif harus
selalu diantisipasi secermat mungkin.
6. Teknologi pemeliharaan ayam petelur memerlukan upaya
sebaik-baiknya dalam hal menjaga standar kebutuhan pakan baik kuantitas maupun
kualitas, cahaya dan suasana lingkungan.
7. Usaha ayam ras petelur dituntut untuk selalu
menghasilkan produk yang diinginkan konsumen dalam hal warna, ukuran dan
kualitas bahkan bentuk kemasan yang sesuai dengan tuntutan selera masyarakat.
8. Adanya persaingan global, maka tuntutan untuk
berproduksi dengan harga yang lebih murah juga menjadi keharusan, sehingga
perlu diantisipasi melalui penerapan atau pengenalan teknologi (pakan,
obat-obatan dan peralatan) yang efisien.
9. Kerjasama antara peternak kecil, menengah dengan
perusahaan besar untuk menjamin kelangsungan produksi dan pemasaran.
10.
Mengantisipasi
fluktuatif harga produksi dan sarana produksi dengan perencanaan dan evaluasi
jangka panjang.
Faktor
Penyebab Kegagalan
Beberapa hal yang menjadi faktor
kegagalan dalam usahaternak ayam ras petelur adalah sebagai berikut.
1. Tidak cermat dalam manajemen pemeliharaan yang dapat
mengakibatkan kematian tinggi atau penurunan produktivitas dan kualitas.
2. Tidak mampu dalam mengantisipasi perubahan.
3. Sistem pengadaan pakan tidak memadai, seperti dalam
pengangkutan dan penyimpanan pakan.
4. Penanganan kesehatan kurang teratur.
5. Memulai usaha pada saat yang tidak tepat karena tidak
adanya upaya memprediksi situasi yang fluktuatif atau keterbatasan kemampuan
dalam strategi investasi.
6. Bagi pelaku yang baru memulai usaha, cederung tidak
menguasai teknik peramalan yang cermat serta kepercayaan berlebihan (over
convident).
7. Penurunan harga secara mendadak yang sering terjadi
karena produksi yang melimpah dari wilayah lain.
B.
Apa saja faktor yang mempengaruhi wirausaha di
bidang budidaya unggas petelur?
Wirausaha sangat
terpengaruh oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya baik
dari luar maupun faktor dari dalam perusahaan itu sendiri.
- Faktor Eksternal
a. Lingkungan Umum
Secara Umum faktor lingkungan sangat berpengaruh pada usaha agribisnis. Kondisi
iklim dan situasi suatu wilayah akan mempengaruhi kinerja perusahaan karena
bagaimanapun juga selain tergantung dari kondisi ekonomi dan sosial masyarakat,
kondisi iklim mempengaruhi secara langsung pada usaha ayam petelur (layer).
b.
Lingkungan Tugas
Perkembangan peternakan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Masyarakat
telah mengetahui betapa strategisnya bisnis bidang peternakan termasuk ayam
petelur yang dibarengi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi protein hewani dan perkembangan industri makanan yang membutuhkan
telur dalam pengolahannya seperti cake,bakery dan cookies. Hal ini tentu saja
menjadi angin segar mengingat sektor industri sudah banyak yang colaps sehingga
berwirausaha bidang peternakan dapat menjadi salah satu pilihan. Konsekuensi dari hal ini sebagai peternak harus dapat bersaing di pasar.
Ada 4 kaidah yang dapat dilakukan peternak agar telur yang dihasilkan dapat
layak jual yaitu genetik, nutrisi, kesehatan dan manajemen.
Faktor Internal
a.
Pemilik
Peternak merupakan subyek dari usaha peternakan. Kesuksesan usaha
peternakan ditentukan oleh kemampuan peternak dalam mengelola usahanya. Latar
belakang pengetahuan, keterampilan dan pengalaman usaha adalah faktor penting
yang hatus diperhatikan oleh peternak. Selain itu faktor kultur atau budaya
masyarakat harus diketahui oleh pemilik dan disesuaikan dengan kultur budaya
setempat dalam memilih komoditas yang akan diusahakan. Dalam usaha layer
seringkali dijumpai peternak yang belum benar dalam menghitung BEP yang tidak
mengikutkan biaya-biaya yang seharusnya dimasukkan dalam penghitungan sehingga
tidak optimal dalam kelangsungan usahanya.
b.
Karyawan
Pada usaha peternakan, tenaga kerja yang digunakan dapat berasal dari
keluarga sendiri dan dari luar. Kecakapan pekerja sangat diperlukan dna
pengetahuannya harus luas agar dpat mengelola dengan baik. Pemilik harus
selektif dalam memilih pekerja, mereka harus benar- benar mempunyai kompetensi
di bidang peternakan. Kegiatan pokok dari tenaga kerja adalah pembersihan
kandang dan pemberian pakan.
c.
Lingkungan Kerja Fisik
Manajemen yang kurang maksimal pada akhirnya akan menghasilkan performa
yang tidak optimal. Sebagai contoh perkandangan, konstruksi yang salah
menyebabkan sirkulasi yang tidak lancar dan kurangnya cahaya yang masuk ke
kandang sehingga ayam tidak nyaman dalam berproduksi. Pengawasan kandungan obat
ternak serta cemaran mikrobia, mikotoksin dan senyawa lainnya pada pakan
ternyata sering belum sesuai dengan ketentuan. Sehingga perlu digalakkan
sosialisasi tentang pentingnya mengikuti petunjuk penggunaan obat ternak baik
yang digunakan dalam pakan komersial maupun untuk pengobatan.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun beberapa simpulan dalam karya tulis ini,
yakni sebagai berikut.
1.
Sarana dan peralatan yang
dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang dan perlengkapan
kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.
2.
Wirausaha di
bidang budidaya ayam petelur sangat terpengaruh oleh
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya baik dari luar maupun
faktor dari dalam perusahaan itu sendiri.
3.
Perencanaan
usaha ini menyangkut pembuatan keputusan tentang apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan siapa yang akan melakukannya.
B. Saran
Adapun saran dalam karya tulis ini yakni sebagai
berikut.
1.
Bagi pemerintah diharapkan agar dapat memberikan
sosialisasi bagi masyarakat tentang budidaya unggas petelur ini agar mayarakat
tau bagaimana tata cara yang baik dan benar dalam peternakan unggas petelur.
2.
Bagi masyarakat diharapkan agar mengetahui bagaimana
berternak unggas untuk memperkecil kemungkinan kerugian atau kegagalan.
3.
Bagi pelajar diharapkan dapat memberi tahu
masyarakat terdekat seperti tetangga tentang budidaya unggar petelur ini.
thanks ya Ayam Petelur sukses y
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
SALAM JACKPOT DARI KAMI :)
Makalahnya detail dan lebih mengerucut ke analisa usaha ternak ayam petelur ya pak.
BalasHapusSebenarnya ada beberapa tahapan dalam ternak ayam petelur. Kebetulan saya telah membuat panduan ternak ayam petelur mulai dari pemilihan indukan/bibit hingga pasca panen, bisa cek Disini
terima kasih, ini sangat membantu
BalasHapusTerimakasih ini sangat membantu saya mengerjakan tugas
BalasHapusArtikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
BalasHapus